visitor

Pages

Rabu, 27 Juni 2012

maintenance preventive

Pengertian Perawatan Menurut Vincent Gasper , perawatan ( maintenance ) merupakan suatu kegiatan yang diarahkan pada tujuan untuk menjamin kelangsungan fungsional suatu sistem produksi sehingga dari sistem produksi sehingga dari sistem itu dapat diharapkan menghasilkan out put sesuai dengan yang dikehendaki . Sistem perawatan dapat dipandang sebagai bayangan dari sistem produksi , dimana apabila sistem produksi beroperasi dengan kapasitas yang sangat tinggi maka akan lebih intensif . (Vincent Gasper , 94 , Hal ; 513 ) Perawatan juga dapat didefinisikan sebagai , suatu aktivitas untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian penggantian yang diperlukan agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan . Pada dasarnya terdapat dua prinsip utama dalam sistem perawatan yaitu : 1. Menekan ( memperpendek ) periode kerusakan ( break down period ) sampai batas minimum dengan mempertimbangkan aspek ekonomis . 2. Menghindari kerusakan ( break down ) tidak terencana , kerusakan tiba – tiba . Dalam sistem perawatan terdapat dua kegiatan pokok yang berkaitan dengan tindakan perawatan , yaitu : 1. Perawatan yang bersifat preventif Perawatan ini dimaksudkan untuk menjaga keadaan peralatan sebelum peralatan itu menjadi rusak . pada dasarnya yang dilakukan adalah perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan - kerusakan yang tak terduga dan menentukan keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi . Dengan demikian semua fasilitas – fasilitas produksi yang mendapatkan perawatan preventif akan terjamin kelancaran kerjanya dan selalu diusahakan dalam kondisi yang siap digunakan untuk setiap proses produksi setiap saat . Hal ini memerlukan suatu rencana dan jadwal perawatan yang sangat cermat dan rencana yang lebih tepat. Perawatan preventif ini sangat penting karena kegunaannya yang sangat efektif didalam fasilitas – fasilitas produksi yang termasuk dalam golongan “ critical unit “ sedangkan ciri – ciri dari fasilitas produksi yang termasuk dalam critical unit ialah kerusakan fasilitas atau peralatan tersebut akan : • Membahayakan kesehatan atau keselamatan para pekerja • Mempengaruai kualitas produksi yang dihasilkan • Menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi • Harga dari fasilitas tersebut cukup besar dan mahal Dalam prakteknya perawatan preventif yang dilakukan oleh suatu perusahaan dapat dibedakan lagi sebagai berikut : a. Perawatan rutin , yaitu aktivitas pemeliharaan dan perawataan yang dilakukan secara rutin ( setiap hari ) . Misalnya pembersihan peralatan pelumasan oli , pengecekan isi bahan bakar , dan lain sebagainya . b. Perawatan periodic , yaitu aktivitas pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara periodic atau dalam jangka waktu tertentu , misalnya setiap 100 jam kerja mesin , lalu meningkat setiap500 jam sekali , dan seterusnya . Misalnya pembongkaran silinder , penyetelan katup – katup , pemasukan dan pembuangan silindermesin dan sebagainya . Perawatan preventif akan menguntungkan atau tidak tergantung pada : a. Distribusi dari kerusakan Pada penjadwalan dan pelaksanaan perawatan preventif harus memperlihatkan jenis distribusi dari kerusakan yang ada , karena dengan mengetahui jenis distribusi kerusakan dapat disusun suatu rencana perawatan yang benar – benar tepat sesuai dengan latar belakang mesin tersebut . b. Hubungan antara waktu perawatan prerventif terhadap waktu , perbaikan , hendaknya diantara kedua waktu ini diadakan keseimbangan dan diusahakan dapat dicapai titik maksimal . jika ternyata jumlah waktu untuk perawatan preventif lebih lama dari waktu menyelesaikan kerusakan tiba – tiba , maka tidak ada manfaatnya yang nyata untuk mengadakan perawatan preventif , lebih baik ditunggu saja sampai terjadi kerusakan . Walaupun masih ada suatu factor lainyang perlu diperhatikan yaitu apabila ternyata jumlah kerugian akibat rusaknya mesin cukup besar yang meliputi bianya – biaya : 1. Buruh menganggur 2 . produksi terhenti 3 . biaya penggantian spare part 4 . Kekecewaan konsumen maka walaupun waktu untuk menyelesaikan perawatan preventif sama dengan waktu untuk menyelesaikan kerusakan , perawatan preventif masih dapat dipertimbangkan untuk dilaksanakan . 2 . Perawatan yang bersifat korektif Perawatan ini dimaksudkan untuk memperbaiki perawatan yang rusak . Pada dasarnya aktivitas yang dilakukan adalah pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau kelainan pada fasilitas atau peralatan . kegiatan ini sering disebut sebagai kegiatan perbaikan atau reparasi . Perawatan korektif dapat juga didefinisikan sebagai perbaikan yang dilakukan karena adanya kerusakan yang dapat terjadi akibat tidak dilakukanya perawatan preventif maupun telah dilakukan perawatan preventif tapi sampai pada suatu waktu tertentu fasilitas dan peralatan tersebut tetap rusak . jadi dalam hal ini , kegiatan perawatan sifatnya hanya menunggu sampai terjadi kerusakan , baru kemudian diperbaiki atau dibetulkan Tujuan Perawatan Secara umum perawatan m,empunyai tujuan – tujuan yang menurut A. S Corder adalah untuk : 1. Memungkinkan tercapainya mutu produksi dan kepuasan pelanggan melalui penyesuaian , pelayanan dan pengoperasian peralatan secara tepat . 2. Memaksimalkan umur kegunaan dari sistem . 3. Menjaga agar sistem aman dan mencegah berkembangnya gangguan keamanan 4. Meminimalkan biaya produksi total yang secara langsung dapat dihubungkan dengan service dan perbaikan 5. Memaksimalkan produksi dari sumber – sumber sistem yang ada . 6. Meminimalkan frekuensi dan kuatnya gangguan terhadap proses operasi. 7. Menyiapkan personel , fasilitas dan metodenya . 8. Agar mampu mengerjakan tugas –tugas perawatan . ( A. S Corder , 92 , Hal ; 81 ) . Pengertian teori keandalan ( Reliability) Keandalan dalam pengertian yang luas dapat dikatakan sebagai ukuran prestasi. Atau dengan kata lain “ suatu tingkat penilaian keberhasilan dari suatu objek yang seperti peralatan , mesin produksi , kendaraan , komputer , dan lain – lain “ . Konsep keandalan sebenarnya muncul akibat perkembangan teknologi modern ,pada awalnya ilmuwan mendapat pengalaman berharga pada saat perang dunia kedua berlangsung . Dimana pada masa perang tersebut metode keandalan digunakan untuk perawatan mesin khususnya peralatan perang yang dipakai . Sedangkan menurut Vincent Gaspersz , Keandalan didefinisikan sebagai peluang ( Probability ) . suatu unit atau sistem berfungsi normal jika digunakan menurut kondisi operasi tertentu untuk periode waktu tertentu . ( Vincent Gaspers , 97 , Hal ; 517 ) Reliability juga merupakan probabilitas suatu alat melakukan fungsinya dengan cukup memadai pada periode waktu yang diharapkan dibawah kondisi operasi yang telah ditentukan . Model Matematis Dari Keandalan. Suatu fungsi matematis telah dikembangkan untuk menghitung besarnya keandalan mesin . Fungsi matematis ini dinyatakan sebagai fungsi dari lamanya waktu operasi mesin , untuk menunjukkan besarnya probabilitas sistem mesin melakukan fungsinya dengan baik pada lamanya waktu operasi tertentu dan dalam kondisi tertentu pula . Oleh sebab itu besarnya keandalan ini berhubungan dengan frekuensi terjadinya kerusakan mesin selama periode tertentu yang ditinjau Secara teori matematis untuk mengukur keandalan dilihat beberapa factor yakni : • Fungsi keandalan ( Reliability Fanction ) • Fungsi Distribusi ( Distribution Function ) • Fungsi laju kegagalan ( Hazard Function) Fungsi Keandalan. Secara matematis besarnya keandalan mesin untuk waktu opersai (t) tertentu didapat dari satu dikurangi dengan probabilitas terjadinya kerusakan selama waktu operasi t tersebut . Adapun fungsi keandalannya adalah (Blanchard ,94 , Hal ; 89): R (t ) = e- R (t ) = f (t ) dt R (t ) = 1- f ( t ) =1- f (t ) dt Jika t menuju tak terhingga , maka R (t ) Menuju nol . F (t ) merupakan distribusi funngsi kerusakan atau fungsi ketidakhandalan Fungsi Laju Kerusakan ( Hazard Fungtion ) Laju kerusakan ( failure rate ) merupakan laju dimana kerusakan terjadi pada interval waktu yang ditetapkan . Laju kerusakan ( ) dirumaskan sebagai berikut (Benjamin S . Blanchard , 94 , Hal ; 89 ) : = dimana : = Laju kerusakan f = jumlah kerusakan yang terjadi t = Waktu Operasi keseluruhan Distribusi peluang kontinu merupakan distribusi yang sering digunakan untuk menganalisis kerusakan mesin . Pendekatan yang sering digunakan pada periode useful life adalah distribusi eksponensial dengan parameter , EXP, ( ) . Distribusi eksponensial digunakan secara luas dalam bidang teknik keandalan sebagai suatu model tahan hidup suatu komponen atau sistem .Dalam penerapan ini parameter X dinamakan tingkat kegagalan sistem itu dan mean distribusi itu 1/ dinamakan mean tahan hidup . Distribusi eksponensial mempunyai densitas sebagai berikut : F ( t ) = e- untuk t 0 Dengan t = waktu Dan fungsi keandalannya adalah : R (t ) = e - untuk t 0 Fungsi kerusakan : h( t ) = untuk t 0 Fungsi Distribusi Kerusakan . Beberapa fungsi dapat digunakan dan untuk menguraikan distribusi kegagalan seperti fungsi kepadatan seperti fungsi kepadatan kemungkinan f (t ) , fungsi kemungkinan kumulatif , fungsi laju kegagalan z (t ) . Umumnya dalam teori keandalan dipakai variabel acak yang berkesinambungan seperti waktu , jarak , putaran , dan temperatur . Bilaa variabel acak adalah diskrit , maka sulit untuk menentukan fungsi laju kegagalannya . Fungsi distribusi yang sering digunakan untuk menganalisa kerusakan kegagalan karena fatigue dari material serta umur suatu alat antara lain : 1. Distribusi Normal . Distribusi normal dikenal dengan bentuk seperti genta . Distribusi ini simetris terhadap nilai rata – rata ( mean value ) . a. Fungsi Keandalan : f (t ) = . = harga rata – rata = standart deviasi b . Fungsi Laju Kerusakan h ( t ) = 2 . Distribusi Exponensial Distribusi exponensial mempunyai tingkat kerusakan yang tetap terhadap waktu . Distribusi ini mempunyai sifat matematika yang menguntungkan , tetapi sangat terbatas penggunaannya karena bila suatu sistem mempunyai umur dengan distribusi eksponensial maka penggunaan sebelumnya tidak akan berpengaruh pada umur dimasa yang akan datang . Dengan kata lain bila suatu sistem belum gagal dalam waktu t , distribusi kemungkinannya dari umurnya yang akan datang T – t adalah sama dengan bila sistem benar – benar baru dan baru dipakai pada waktu t . Suatu sistem telah beroperasi selama t tahun waktu . kemungkinan sistem akan tetap survive pada waktu ( t – a ) adalah : a. Fungsi Keandalannya R ( t ) = exp ( - t ) b. Fungsi Laju Kerusakan : F ( t ) h( t ) = = R ( t ) Dimana rata – rata waktu antar kerusakan 3 . Distribusi Weibull Distribusi ini digunakan untuk menguraikan kerusakan mesin atau peralatan karena fatigue . Distribusi ini bersifat mempunyai tingkat kerusakan yang bertambah bila >1 dan tingkat kerusakan menurun bila <1 serta bersifat tetap bila = 1 a. Fungsi Keandalan R ( t ) = exp - ( t / ) b. Fungsi Laju Kerusakan h(t ) = f ( t ) / R (t ) = / 0 ( t / 0 ) - 1 Dimana t = waktu kerusakan 4 Distribusi Gamma Distribusi gamma sudah dikenal luas dan sering digunakan untuk memecahkan banyak masalah dalam bidang rekayasa . a. Fungsi keandalannya : R ( t ) = ( t / ) exp ( -t / ) dt b. Fungsi Laju Kerusakan h (t ) = Kurva Laju Kerusakan Pada dasarnya laju kerusakan ( failure rate ) akan berubah sepanjang umur dari populasi sistem atau komponen . Dengan demikian laju kerusakan akan tergantung pada perubahan waktu . Laju kerusakan suatu komponen akan mengikuti pola dasar seperti terlihat dalam kurva laju kerusakan atau yang lrbih dikenal kurva kamar mandi ( Bathup hazard rate curve ) , dan dari kurva ini masa pakai suatu produk dapat dibagi menjadi 3 periode waktu atau phasa. Maintainbility dan availability Maintainbility Maintainbility adalah probabilitas mesin yang mengalami kerusakan dapat dioperasikan kembali dalam suatu selang dwon time tertentu . untuk mengoptimumkan maintainabilitas sistem ada dua factor yang perlu diperhatikan yaitu model perawatan ( maintenance model ) dan perancangan untuk mendapatkan tingkat maintainabilitas tertentu . Jika f (t ) adalah fungsi density probabilitas terhadap waktu yang dibutuhkan untuk mempengaruhi tindakan ( repair , overhaul , atau replacement ) . maka maintainability dari suatu peralatan dapat didefinisikan sebagai berikut : dt Perhitungan –perhitungan dalam maintainability antara lain adalah : 1. Mean Time Between Maintenance ( MTBM ) . Waktu rata – rata diantara perawatan yaitu : Meliputi kebutuhan perawatan preventif ( terjadwal ) dan perawatan korektif ( tidak terjadwal ) MTBM = fpt = Dimana : = laju kerusakan fpt = laju perawatan preventif 2. Waktu rata – rata perawatan aktif ( M ) M = MTBM ( x Mct + f pt x Mpt ) Dimana : Mct = Waktu rata-rata perawatan korektif Mpt = Waktu rata – rata perawatan preventif 3. Rata – rata Dwon Time ( MDT ) MDT = M + LDT + ADT Dimana : LDT = logistic delay time ADT = administrative delay time Ketersediaan (Availability ) dan Kesiapan Sistem Beroperasi ( Operational Readiness ). Ketersediaan ( availability ) suatu sistem atau peralatan adalah kemampuan sistem atau peralatan tersebut dapat beroperasi secara memuaskan pada saat tepat pada waktunya dan pada keadaan yang telah ditentukan . Waktu total dalam perhitungan ketersediaan didasarkan pada waktu operasi , waktu untuk perbaikan waktu administrasi dan logistik . Status system didasarkan pada horizon waktu. Secara definisi ada 3 macam ketersediaan ( availability ) yaitu : 1) Inheren Availability ( Ai ) Ke mungkinan suatu system atau peralatan dalam keadaan ideal ( kesiapan tersedianya peralatan , suku cadang , teknisi ) yang beroperasi secara memuaskan pada tiap waktu yang telah ditentukan . Hal ini tidak termasuk waktu kegiatan pemeliharaan pencegahan , waktu administrasi dan logistik . Inheren availability dapat dinyatakan dalam : Ai = Dimana : MTBF = Mean Time Between Failure Mct = Mean Time Corective Maintenance Time 2) Achieved Availability (Aa ) Secara definisi sama dengan inheren availability , hanya Aa waktu kegiatan pencegahan dimasukkan sehingga achieved availability dinyatakan dalam : Aa = Dimana : MTBM = Mean Time Between Maintenance M = Waktu rata – rata perawatan aktif 3) Operasional Availability ( Ao ) Probabilitas suatu sistem atau peralatan dalam keadaan sebenarnya ( actual ) akan beroperasi secara memuaskan . Operasional availability dinyatakan dalam : Ao = Dimana : MDT = Mean Maintenance Dwon Time

0 komentar:

Posting Komentar

like