METODE PERBANDINGAN
1.
Metode Perbandingan Nilai Tahunan
(Annual Worth Analysis)
Annual worth
analysis ( analisis nilai tahunan ) didasarkan pada konsep ekuivalensi di mana
semua arus kas masuk dan arus kas keluar diperhitungkan dalam sederetan nilai
uang tahunan yang sama besar pada suatu tingkat pengembalian minimum yang
diinginkan ( minimum attractive rate of return – MARR ).
Hasil AW
alternative sama dengan PW dan FW, di mana AW = (A/P,I,n ) dan AW = FW (A/F,I,n
). Dengan demikian AW dari setiap alternative dapat dihitung juga nilai – nilai
ekuivalen lainnya.
Nilai AW alternative
diperoleh dari persamaan :
AW = R – E – CR
Dimana : R =
revenues ( penghasilan atau penghematan ekuivalen tahunan )
E =
expenses ( pengeluaran ekuivalen tahunan )
CR =
capital recovery ( pengambilan modal )
Untuk alternative
tunggal, jika diperoleh nilai AW 0, maka alternative tersebut layak
diterima. Sementara untuk situasi di mana terdapat lebih dari satu alternative,
maka alternative dengan nilai AW terbesar merupakan alternative yang paling
menarik untuk dipilih. Pada situasi di mana alternative yang ada bersifat
independent, dipilih semua alternative yang memiliki nilai AW 0.
Nilai
Tahunan Ekivalen (EAW)
Disebut
juga Arus Kas Tahunan Seragam Ekivalen (UAC) Atau Nilai Tahunan Seragam
Ekivalen. Jika berkaitan dengan arus kas negatif atau pembayaran Biaya Tahunan
Ekivalen (Equivalent Annual Cost- EAC)
Perhatikan
bahwa perhitungan ini, EAW/UAC, adalah ekivalen dengan Nilai Sekarang (PW)
melalui persamaan berikut :
EAW (X) = PW (X) (A/P,i,N)
Konvensi
tanda yang digunakan untuk EAW
·
Arus kas positif
atau masuk diberi tanda positif
·
Konvensi tanda
untuk EAC adalah kebalikannya:
·
Arus kas negatif
diberi tanda positif
MENGAPA
MENGGUNAKAN NILAI TAHUNAN EKIVALEN ?
·
untuk memudahkan
·
karena kebutuhan
Pengukuran
Nilai Tahunan Ekivalen
Apakah
EAW > 0?
Standar
untuk proyek yang diinginkan adalah EAW >0
EAW
= 0 pengabaian ekonomi
EAW
< 0 usahakan untuk
menghindari proyek
Contoh
Sebuah
perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membeli peralatan baru seharga Rp
30.000.000,-. Dengan peralatan baru itu akan diperoleh penghematan sebesar Rp
1.000.000,- per tahun selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8, peralatan itu
memiliki nilai jual Rp 40.000.000,-. Apabila tingkat suku bunga 12% per tahun,
dengan annual worth analysis, apakah pembelian peralatan baru tersebut
menguntungkan ?
Penyelesaian
:
40jt
1jt
1jt 1jt 1jt
1jt 1jt 1jt
1jt
1
2 3 4
5 6 7
8
30jt
AW = 40.000.000 ( A/F,12%,8 ) – 30.000.000 (
A/P,12%,8 ) + 1.000.000
AW = 40.000.000 ( 0,08130 ) – 30.000.000 (
0,20130 ) + 1.000.000
AW = - 1.787.000
Oleh
karena AW yang diperoleh < 0, maka pembelian peralatan baru tersebut tidak
menguntungkan.
2. Metode
Perbandingan Nilai Sekarang ( Present Worth Analysis)
Present Worth
Analysis didasarkan pada konsep ekuivalensi, dimana semua arus kas masuk dan
arus kas keluar diperhitungkan terhadap titik waktu sekarang pada suatu tingkat
pengembalian minimum yang diinginkan ( MARR ).
Usia pakai berbagai
alternative yang akan dibandingkan dan periode analisis yang akan digunakan
bisa berada dalam situasi :
1.
Usia pakai sama dengan periode analisis
2.
Usia pakai berbeda dengan periode analisis
3.
Periode analisis tak terhingga.
Analisis dilakukan
dengan terlebih dahulu menghitung Net
Present Worth ( NPW ) dari masing – masing alternative. NPW diperoleh
menggunakan persamaan :
NPW = PWpendapatan - PWpengeluaran
Untuk alternative
tunggal, jika diperoleh nilai NPW 0, maka alternative tersebut layak
diterima. Sementara untukl situasi dimana terdapat lebih dari satu alternative,
maka alternative dengan nilai NPW terbesar merupakan alternative yang paling
menarik untuk dipilih. Pada situasi dimana alternative yang ada bersifat independent, dipilih semua alternative
yang memiliki nilai NPW 0.
Kapan
Nilai Sekarang (Present Worth) digunakan?
1. Ketika mengatur (menentukan) harga
pembelian atau penjualan suatu alternatif ekonomi (Penilaian, PW)
2. Ketika mengevaluasi alternatif ekonomi
(memutuskan apakah baik atau buruk) dimana harga diketahui (Evaluasi, NPW)
3. Ketika menghitung nilai ekivalen untuk
urutan arus kas (PW)
Menghitung Nilai Sekarang
Apakah
PW > 0 ?
Standar
untuk proyek yang diinginkan adalah PW > 0
PW
= 0 economic
indifference
PW
< 0 coba mencari
alternatif lain
Contoh
1.
Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan dua
alternative mesin baru untuk mengurangi biaya operasional. Harga beli setiap
mesin Rp 1.000.000,- dengan usia pakai 5 tahun tanpa nilai sisa. Mesin A
diharapkan mampu menghemat sebesar Rp 500.000,- setiap tahun. Sementara Mesin B
diharapkan mampu menghemat sebesar Rp 700.000,- di tahun pertama, dimana
penghematan itu akan berkurang Rp 100.000,- pada tahun berikutnya. Menggunakan
tingkat suku bunga 10%, tentukan mesin yang seharusnya dibeli.
Penyelesaian :
Oleh karena kedua mesin memiliki harga beli
yang sama, akan dipilih mesin yang paling mampu berhemat.
700.000 600.000
500.000
400.000
A A
A A A
300.000
1
2 3 4
5
PWA Mesin A PWB Mesin B
PWA =
500.000 ( P/A,10%,5 )
PWA =
500.000 ( 3,79079 )
PWA =
1.895.395
PWB =
700.000 ( P/A,10%,5 ) – 100.000 ( P/G,10%,5 )
PWB =
700.000 ( 3,79079 ) – 100.000 ( 6,86180 )
PWB =
1.967.373
PW mesin B Rp 1.967.373,- lebih besar daripada
PW mesin A Rp 1.895.395,-. Untuk itu kita pilih Mesin B.
3.
Metode Perbandingan Tingkat Pengembalian
(Analysis Rate Of Return)
Analysis
Rate of Return meghasilkan solusi berupa tingkat suku bunga yang berlaku pada
serangkaian arus kas keluar alternative. Besarnya tingkat suku bunga, i%, dapat
dihitung dengan salah satu dari analisis presenth worth, future worth , atau
annual worth berikut :
PWpendapatan = PWpengeluaran
FWpendapatan = FWpengeluaran
AWpendapatan
= AWpengeluaran
Metode yang
digunakan untuk menyelesaikan persamaan adalah trial-and-error sampai nilai i%
diperoleh dengan interpolasi.
LANGKAH
PERHITUNGAN IRR
Untuk
INVESTASI:
Apakah
IRR > MARR ?
IRR
> MARR kita dapat berinvestasi
IRR
= MARR tidak terdapat perbedaan
IRR
< MARR lebih baik tidak
berinvestasi
Dimana
MARR
: Tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima
MARR
harus merupakan nilai maksimum dari:
1.
Biaya Peluang (Opportunity Cost) dari suatu perusahaan
2.
Biaya pinjaman dari perusahaan
3.
Biaya modal dari perusahaan
Langkah
Perhitungan IRR
Untuk
PINJAMAN:
Apakah
IRR < MARR ?
IRR
< MARR sebaiknya meminjam
IRR
= MARR tidak terdapat
perbedaan
IRR
> MARR sebaiknya tidak
meminjam
METODE
NEWTON
Misalkan
f(i) = NPW (i) (7.1a)
f’(i)
= d f(i) / di = kemiringan (tangen) NPW (i)
Untuk
mencari akar, metode iterasi Newton dapat diaplikasikan dengan rumus berikut:
IRRn+1
= IRRn – f(IRRn) / f’(IRRn)
untuk
mendapat tempat perkiraan berikutnya. Rumus itu memberitahukan dengan cepat
konversi untuk fungsi berjalan dengan baik.
f(i)
= C0 + C1 (1+i)-1 + C2 (1+i)-2 + C3 (1+i)-3 +...+ CN (1+i)-N
f’(i)
= -C1 (1+i)-2 + -2C2 (1+i)-3 - 3C3 (1+i)-4 +... + -NCN (1+i)-(N+1)
Algoritma
diawali dengan IRR0 = modal yang diawasi
Lalu
IRR1 = IRR0 – f(IRR0) / f’(IRR0) ...dst.
Contoh 1
Kasus
A
Suatu investasi membutuhkan pembayaran awal
sebesar $10,000 dan pengembalian sebesar $20,000 pada akhir tahun ke 1 dan ke 2
diikuti dengan biaya sisa (salvage cost) sebesar $25,000 di akhir tahun
ketiga.
Berapa
banyak akar yang dimiliki oleh fungsi NPW(i) tersebut?
NPW(i)
= -10,000+20,000(P/A, i, 2)-25,000(P/F, i, 3)
Jumlah
perubahan tanda = 2 ®paling banyak memiliki dua akar.
IRR = 139.93%
Contoh 2 :
Sebuah
perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membeli peralatan baru seharga Rp
30.000.000,-. Dengan peralatan baru itu akan diperoleh penghematan sebesar Rp
1.000.000,- per tahun selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke-8, peralatan itu
memiliki nilai jual Rp 40.000.000,-. Apabila tingkat pengembalian 12% per
tahun, apakah pembelian peralatan baru tersebut menguntungkan ?
Penyelesaian
:
AWpendapatan
= AWpengeluaran
1.000.000
+ 40.000.000 ( A/F,i%,8 ) = 30.000.000 ( A/P,i%,8 )
30.000.000
( A/P,i%,8 )- 40.000.000 ( A/F,i%,8 ) = 1.000.000
Jika
i = 6 % 30.000.000 ( 0,16106 )
– 40.000.000 ( 0,10104 ) = 789.600
Jika
i = 7% 30.000.000 ( 0,16747 )
– 40.000.000 ( 0,09747 ) = 1.125.300
Dengan
interpolasi linear, diperoleh tingkat suku bunga untuk nilai 1.000.000 adalah :
I = 6 + = 6,63%
Oleh
karena i* < MARR, pembelian peralatan baru tersebut tidak menguntungkan.